Blogger Widgets

Sabtu, 16 November 2013

MAHASISWA BUKAN HANYA ANAK KAMPUS


Sebagai seorang mahasiswa  yang bercokol dikampus yang disebut-sebut sebagai kampus orange. Kampus yang begitu mencolok dengan jaket orangenya. Kampus yang dikatakan tidak pernah turun ke jalan untuk melakukan aksi-aksi. Kampus STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Lebih spesifik lagi dikampus orange ini saya mendalami bidang Farmasi, suatu jurusan yang cukup menarik bagi saya. Melalui tulisan ini, saya  ingin mengutarakan pendapat saya mengenai teman-teman mahasiswa yang hanya sekedar ngampus saja.  Mahasiswa sekarang hanya tau 3K (Kampus, Kost, dan Kamar).  Kita sebagai mahasiswa jangan hanya sekedar ngampus toh saja tapi kitaa juga harus berpikiran cerdas, intelektual, emosional, dan spiritual. Kita sebagai mahasiswa jangan hanya memikirkan diri sendiri tapi kita juga harus memikirkan bangsa kita ini. Begitu banyak rakyat di bangsa kita yang belum mendapatkan hak dan kesejahtraan di karenakan kurangnya perhatiaan pemerintah terhadap rakyatnya. Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus ikut membantu pemerintah dalam membangun bangsa ini dengan cara memberikan win-win solution kita sebagai mahasiswa dan mengingatkan pemerintah agar memperhatikan rakyatnya. Tapi saya turut prihatin terhadap  aksi rekan-rekan mahasiswa sekarang ini bahkan rela tidur dijalan hanya untuk menunjukkan perhatiannya pada bangsa ini. Tulisan ini juga merupakan jawaban atas pertanyaan beberapa Universitas yang menanyakan kenapa kampus kami tidak pernah mau ikut aksi? kenapa tingkat partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan seperti itu sangat kecil? Tulisan ini dibuat dengan harapan dapat memberikan pencerahan pada rekan-rekan mahasiswa bahwa sudah saatnya kita merubah arah pergerakan kita. Tercatat tanggal 27 Maret 2012 lalu, seluruh kampus diindonesia melakukan aksi besar-besaran untuk menurunkan harga BBM dengan cara menutup akses jalan dan mengepung pertamina. Mereka bahkan nginap di pertamina dan tidur dijalanan. Lalu apa? adakah perubahan yang berarti akibat aksi demonstrasi ini? apakah kini rakyat sudah mendapat kesejahteraan yang lebih baik? Apakah semua aksi kita itu diperhatikan oleh pemerintah? jawabannya tentu TIDAK. Coba kita hitung berapa banyak sebenarnya tuntutan-tuntutan kita yang benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Memang ada, tapi sangat sedikit. Seharusnya kita sebagai mahasiswa membahas permasalahan bangsa kemudian memberikan solusi pada pemerintah. Aksi hanya diperlukan dalam suasana pemerintahan yang otoriter. Sehingga kita sebagai mahasiswa punya peran untuk melakukan represi politik pada pemerintah. Sementara kondisi politik Indonesia saat ini cenderung stabil. Iklim demokrasi berjalan dengan baik. Coba perhatikan, aksi-aksi mahasiswa yang benar-benar efektif dan mampu membawa perubahan adalah aksi yang membawa agenda besar untuk untuk melakukan perbaikan yang sifatnya mendesak dan butuh represifitas yang tinggi. Salah satu contohnya adalah aksi `98. Kalau saya jadi mahasiswa pada saat itu, tentu saya akan dengan sukarela ikut dalam aksi tersebut. Tapi dalam aksi-aksi lain yang tidak membawa tujuan perubahan besar, yang pada akhirnya hanya bertujuan menunjukkan eksistensi mahasiswa, saya tidak akan mengikutinya. Dulu, kalaupun suatu aksi demonstrasi tidak membawa agenda perubahan yang besar. paling tidak media masih meliput aksi tersebut dengan serius. Sehingga hasilnya bisa benar-benar terlihat oleh publik. Dalam kondisi seperti ini, paling tidak aksi yang dilakukan mahasiswa masih bisa memberikan manfaat, yaitu masyarakat menjadi tahu bahwa mereka masih punya tumpuan. pasca 98 s/d tahun 2004-an, aksi mahasiswa masih bisa dijadikan sarana untuk menunjukkan perhatian kita para mahasiswa terhadap persoalan bangsa. Tapi coba lihat saat ini, banyak pihak yang sudah jemu dengan aksi-aksi tersebut. Rakyat sudah semakin skeptis dengan aksi-aksi yang kita lakukan. Media sudah tak lagi menganggap aksi-aksi mahasiswa sebagai berita yang patut disebarluaskan secara masif. Alhasil, demonstrasi mahasiswa kini benar-benar terasa kosong tak tak bermakna. Demonstrasi kini tidak lagi membawa agenda perubahan yang besar, hanya tuntutan demi tuntutan. Selain itu, demonstrasi kini juga sudah tidak mendapat perhatian publik. Sehingga upaya kita untuk menunjukkan perhatian kita pada bangsa ini juga menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, sudah saatnya kita para mahasiswa merubah arah pergerakan kita. Kedepannya kita harus lebih banyak bergerak pada lahan yang benar-benar riil memberikan efek nyata buat masyarakat. Kita harus mulai memberdayakan potensi intelektual kita untuk memberikan solusi konkrit buat bangsa. Kegiatan-kegiatan aksi, demonstrasi dkk kini sudah tidak lagi diperlukan karena memang tidak relevan dengan kondisi saat ini. Kegiatan-kegiatan seperti pembangunan desa, sosialisasi tentang kesehatan, pelatihan komputer gratis untuk rakyat, baksos, dll harus lebih diperbanyak. Riset-riset yang ditujukan untuk menghasilkan solusi bagi bangsa harus lebih intensif. Kalau perlu kita membuat PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) agar dapat menjadi sarana memberikan solusi konkrit untuk bangsa. Asalkan mahasiswa yang mengikutinya bukan cuma bertujuan untuk memenangkan lombanya tapi juga bertujuan untuk memberikan solusi konkrit permasalahan bangsa. Kedepannya, kita harus lebih banyak memberikan dukungan atas setiap kerja positif yang telah dilakukan pemerintah. Diluar semua itu, kita juga tak boleh lengah untuk terus mengingatkan pemerintah untuk melakukan perbaikan disana-sini. Kita harus mencari cara lain yang lebih efektif daripada demonstrasi. Cara yang lebih cocok untuk kondisi saat ini. Kalau memang suatu saat nanti, terbentuk kemabli iklim politis yang memaksa kita untuk turun kejalan maka ayo kita kemabli lagi kejalanan meneriakkan suar-suara lantang kita. Menggemakan idealisme kita. Menunjukkan perhatian kita pada rakyat. Tapi saat ini, bukan itu jalan yang harus kita tempuh. Kita harus mencari jalur lain yang lebih jelas. Jalur yang secara nyata akan membawa perbaikan pada Indonesia. Semoga kita para mahasisa Indonesia dapat terus menjalankan perannya pada bangsa ini. Semoga kita dapat terus memberikan kontribusi aktif kita pada upaya perbaikan bangsa Indonesia. Hidup Bangsaku ! dan Salam Mahasiswa !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar